Kamis, 26 Januari 2012
Profil Dan Biodata Boaz Salossa
07.56 | Diposting oleh
ULIN NASRULLAH |
Edit Entri
Boaz Theofilius Erwin Solossa atau yang lebih dikenal dengan nama Boaz Salossa, adalah salah satu pemain Indonesia yang memiliki talenta emas, satu golnya ke gawang Uruguay membuktikan bahwa Boaz adalah pemain hebat. Boaz merupakan salah satu pemain yang masuk daftar skuad Timnas Indonesia besutan Alfred Riedl di Piala AFF 2010 lalu, namun karena suatu alasan Pesepakbola yang berposisi sebagai penyerang ini tidak memenuhi panggilan PSSI. Pesepakbola kelahiran 16 Maret 1986 silam ini memulai awal karir sepakbolanya di klub PS Putra Yohan Sorong, dan kini Boaz membela klub yang berjuluk Tim Mutiara Hitam yaitu Persipura Jayapura. Mungkin sebagian dari anda belum mengetahui dan ingin mengetahui Profil Pemain dan Biodata lengkap dari Boaz Salossa, kami akan memberikan Profil dan Biodata lengkap dari adik Ortizan Salossa ini. Berikut Profile dan Biografi lengkap dari Boaz Salossa.
Profil Dan Biodata Lengkap Boaz Salossa
Boaz Solossa (lahir 16 Maret 1986; umur 24 tahun) merupakan pemain Sepak Bola dari Persipura, klub Sepak Bola Indonesia, yang dapat berposisi sebagai Penyerang Tengah dan Penyerang Sayap.
Profil
Boaz biasanya beroperasi pada bagian kiri-tengah lapangan. Kakaknya, Ortizan, adalah Pemain Sepak Bola yang juga bermain bersamanya di Persipura. Paman Boaz, JP Solossa adalah mantan Gubernur Papua.
Boaz pernah dijuluki sebagai anak ajaib, ketika dibawa oleh Peter Withe dan menampilkan penampilan memukau di Ho Chi Minh, saat ia tampil bersama Tim Nasional Indonesia di ajang Piala Tiger 2004.
Ia terkenal dengan kemampuannya dalam mengontrol bola, tendangan kaki kiri yang keras, akurasi kaki kiri dan kaki kanan yang baik, kecepatan, visi penyerangan, dan naluri dalam mencetak gol.
Memiliki kemiripan wajah dengan kakak kandungnya Ortizan, yang juga pemain sepakbola profesional, membuat banyak orang yang sering salah setiap kali bertemu kedua pemain ini.
Di tengah kariernya sedang menanjak, ia pernah mengalami cedera serius yang membuat ia nyaris melupakan sepakbola untuk selamanya. Cedera patah kaki kanan saat tampil membela Tim Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Hong Kong di ajang internasional memang hampir saja membunuh karier bermain sepakbolanya. Pertandingan berakhir dengan kedudukan 3-0 untuk Tim Nasional Indonesia.
Kontroversi
Boaz memiliki temperamen yang meledak-ledak.
Pada 25 Oktober 2005, ia dijatuhi hukuman skorsing selama satu tahun tidak boleh bermain sepakbola di ajang nasional maupun internasional oleh PSSI karena terbukti menendang wasit dalam pertandingan Piala Indonesia antara Persipura melawan Persebaya pada 12 September 2005.
Boaz pernah berulah dengan menolak panggilan PSSI untuk membela Tim Nasional Indonesia U-23. Hal itu membuat otoritas sepakbola nasional berang dan mengancam menjatuhkan sanksi berat. Salah satunya tidak mengizinkan Boaz dan beberapa pemain lain yang menolak tampil bersama Tim Nasional Indonesia, untuk tampil di pentas resmi PSSI. Tapi akhirnya hukuman itu tidak dijatuhkan, setelah Boaz bersedia kembali tampil, pada tanggal 28 maret 2007 pada pertandingan Tim Nasional Indonesia U-23 melawan Tim Nasional U-23 Libanon, namun mengalami kekalahan dengan skor 2-1 untuk keunggulan Tim Nasional U-23 Libanon.
Meski berstatus pemain sepakbola profesional, Boaz terkadang masih sering sulit meninggalkan kebiasaan buruknya mengonsumsi alkohol. Ia bahkan pernah nyaris dipulangkan dari pemusatan latihan Tim Nasional Indonesia di Australia oleh pelatih Peter Withe, karena kedapatan mabuk. Seiring dengan itu, penampilannya pun mulai meredup yang membuat Peter Withe mencoretnya.
Sikap profesional memang sepertinya masih sulit untuk ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Itu bisa dilihat dengan kecelakaan yang ia alami saat mengejar seekor ayam di sekitar tempat tinggalnya di Jayapura tanpa mengenakan alas kaki. Akibatnya, ia menginjak pecahan beling dan harus mendapatkan beberapa jahitan di kakinya, yang membuat ia terpaksa absen membela klubnya Persipura dalam beberapa pekan.
Karier Klub
PS Putra Yohan
Boaz membela PS Putra Yohan, sebuah Klub amatir yang berada di papua dengan status pemain binaan, pada tahun 1999 sampai 2000.
Perseru Jayapura
Boaz membela Perseru, sebuah klub amatir
yang berada di papua dengan status pemain binaan, pada tahun 2000 sampai 2001.
Tim PON Papua
Boaz dipanggil dalam Tim PON Papua untuk diperlombakan dalam ajang Pekan Olahraga Nasional ke - 16 Indonesia. Saat itu ia berumur 15 tahun.
Dari Tim PON Papua inilah bakatnya tercium oleh Peter Withe, pelatih Tim Nasional Indonesia kala itu, dan membawanya menuju Piala Tiger 2004 saat ia berumur 17 tahun.
Persipura Jayapura
Sejak Tahun 2005, Boaz membela Persipura.
Prestasi
Klub
* Juara Liga Indonesia 2005-2006 bersama Persipura
* Juara Indonesia Super League 2008-2009 bersama Persipura
* Juara Community Shield Indonesia 2009 Bersama Persipura[1][2]
Individu
* Pencetak Gol Terbanyak Pekan Olahraga Nasional ke - 16 bersama Tim PON Papua tahun 2004 dengan 10 gol
* Pencetak Gol Terbanyak Indonesia Super League bersama Persipura musim 2008-2009 dengan 28 gol
* Pemain Terbaik Indonesia Super League musim 2009-2010
Demikian Profil dan Biodata lengkap Boaz Salossa yang merupakan Penyerang Persipura Jayapura yang masuk daftar pemain Timnas Indonesia di Piala AFF, namun tidak ikut membela Timnas Garuda di Piala AFF karena suatu hal.
Profil Dan Biodata Lengkap Boaz Salossa
Boaz Solossa (lahir 16 Maret 1986; umur 24 tahun) merupakan pemain Sepak Bola dari Persipura, klub Sepak Bola Indonesia, yang dapat berposisi sebagai Penyerang Tengah dan Penyerang Sayap.
Profil
Boaz biasanya beroperasi pada bagian kiri-tengah lapangan. Kakaknya, Ortizan, adalah Pemain Sepak Bola yang juga bermain bersamanya di Persipura. Paman Boaz, JP Solossa adalah mantan Gubernur Papua.
Boaz pernah dijuluki sebagai anak ajaib, ketika dibawa oleh Peter Withe dan menampilkan penampilan memukau di Ho Chi Minh, saat ia tampil bersama Tim Nasional Indonesia di ajang Piala Tiger 2004.
Ia terkenal dengan kemampuannya dalam mengontrol bola, tendangan kaki kiri yang keras, akurasi kaki kiri dan kaki kanan yang baik, kecepatan, visi penyerangan, dan naluri dalam mencetak gol.
Memiliki kemiripan wajah dengan kakak kandungnya Ortizan, yang juga pemain sepakbola profesional, membuat banyak orang yang sering salah setiap kali bertemu kedua pemain ini.
Di tengah kariernya sedang menanjak, ia pernah mengalami cedera serius yang membuat ia nyaris melupakan sepakbola untuk selamanya. Cedera patah kaki kanan saat tampil membela Tim Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Hong Kong di ajang internasional memang hampir saja membunuh karier bermain sepakbolanya. Pertandingan berakhir dengan kedudukan 3-0 untuk Tim Nasional Indonesia.
Kontroversi
Boaz memiliki temperamen yang meledak-ledak.
Pada 25 Oktober 2005, ia dijatuhi hukuman skorsing selama satu tahun tidak boleh bermain sepakbola di ajang nasional maupun internasional oleh PSSI karena terbukti menendang wasit dalam pertandingan Piala Indonesia antara Persipura melawan Persebaya pada 12 September 2005.
Boaz pernah berulah dengan menolak panggilan PSSI untuk membela Tim Nasional Indonesia U-23. Hal itu membuat otoritas sepakbola nasional berang dan mengancam menjatuhkan sanksi berat. Salah satunya tidak mengizinkan Boaz dan beberapa pemain lain yang menolak tampil bersama Tim Nasional Indonesia, untuk tampil di pentas resmi PSSI. Tapi akhirnya hukuman itu tidak dijatuhkan, setelah Boaz bersedia kembali tampil, pada tanggal 28 maret 2007 pada pertandingan Tim Nasional Indonesia U-23 melawan Tim Nasional U-23 Libanon, namun mengalami kekalahan dengan skor 2-1 untuk keunggulan Tim Nasional U-23 Libanon.
Meski berstatus pemain sepakbola profesional, Boaz terkadang masih sering sulit meninggalkan kebiasaan buruknya mengonsumsi alkohol. Ia bahkan pernah nyaris dipulangkan dari pemusatan latihan Tim Nasional Indonesia di Australia oleh pelatih Peter Withe, karena kedapatan mabuk. Seiring dengan itu, penampilannya pun mulai meredup yang membuat Peter Withe mencoretnya.
Sikap profesional memang sepertinya masih sulit untuk ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Itu bisa dilihat dengan kecelakaan yang ia alami saat mengejar seekor ayam di sekitar tempat tinggalnya di Jayapura tanpa mengenakan alas kaki. Akibatnya, ia menginjak pecahan beling dan harus mendapatkan beberapa jahitan di kakinya, yang membuat ia terpaksa absen membela klubnya Persipura dalam beberapa pekan.
Karier Klub
PS Putra Yohan
Boaz membela PS Putra Yohan, sebuah Klub amatir yang berada di papua dengan status pemain binaan, pada tahun 1999 sampai 2000.
Perseru Jayapura
Boaz membela Perseru, sebuah klub amatir
yang berada di papua dengan status pemain binaan, pada tahun 2000 sampai 2001.
Tim PON Papua
Boaz dipanggil dalam Tim PON Papua untuk diperlombakan dalam ajang Pekan Olahraga Nasional ke - 16 Indonesia. Saat itu ia berumur 15 tahun.
Dari Tim PON Papua inilah bakatnya tercium oleh Peter Withe, pelatih Tim Nasional Indonesia kala itu, dan membawanya menuju Piala Tiger 2004 saat ia berumur 17 tahun.
Persipura Jayapura
Sejak Tahun 2005, Boaz membela Persipura.
Prestasi
Klub
* Juara Liga Indonesia 2005-2006 bersama Persipura
* Juara Indonesia Super League 2008-2009 bersama Persipura
* Juara Community Shield Indonesia 2009 Bersama Persipura[1][2]
Individu
* Pencetak Gol Terbanyak Pekan Olahraga Nasional ke - 16 bersama Tim PON Papua tahun 2004 dengan 10 gol
* Pencetak Gol Terbanyak Indonesia Super League bersama Persipura musim 2008-2009 dengan 28 gol
* Pemain Terbaik Indonesia Super League musim 2009-2010
Demikian Profil dan Biodata lengkap Boaz Salossa yang merupakan Penyerang Persipura Jayapura yang masuk daftar pemain Timnas Indonesia di Piala AFF, namun tidak ikut membela Timnas Garuda di Piala AFF karena suatu hal.
Label:
BINTANG NASIONAL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Labels
- BINTANG NASIONAL (13)
- LEGENDA NASIONAL (4)
- PELATIH TOP (5)
- PROFIL (42)
- PROFIL CLUB TOP (12)
- RENGGANIS FC (2)
- SERBA SERBI (1)
Entri Populer
-
Profil Tim dan Biodata Pemain kali ini, masih menyajikan Profil Pemain muda timnas Indonesia yang ikut serta membela Timnas Garuda muda di...
-
Kurniawan Dwi Yulianto dilahirkan di Magelang, Jawa Tengah, 34 tahun silam. Ia adalah salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Indo...
-
Mario Kempes Informasi pribadi Nama lengkap Mario Alberto Kempes Tanggal lahir 15 Ju...
-
Alfredo Di Stéfano Informasi pribadi Nama lengkap Alfredo Stéfano Di Stéfano Laulhé [1] Tanggal lahir 4 Juli 1926 (umur 85) ...
-
Zico Informasi pribadi Nama lengkap Arthur Antunes Coimbra Tanggal lahir 3 Maret 1953 ...
-
Michel Platini (lahir 21 Juni 1955) adalah mantan pemain sepak bola berkebangsaan Perancis yang membawa Juventus meraih gelar juara Pi...
-
1.URUGUAY 1930 2.ITALIA 1934 3.PRANCIS 1938 4.BRAZIL 1950 5.SWISS 1954 6.SWEDIA 1958 7.CHILI 1962 8.INGGRIS 1966 9MEKSIKO 1...
-
Gheorghe Hagi Informasi pribadi Nama lengkap Gheorghe Hagi Tanggal lahir 5 Februari 1965 (umur 46) Tempat lahir Săcele, ...
-
Ronaldo Luís Nazário de Lima atau yang lebih dikenal dengan nama Ronaldo, adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Brazil...
Daftar Blog Saya
-
Atasi Abrasi Butuh 100 M Untuk Pemecah Ombak di Pantai Kedungmutih – Berahan Wetan - Moh. Sholkhan dari Kantor KLH Demak dan Camat Wedung* Demak – * Bertempat di desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak Selasa (3/7) , Kantor Lingk...12 tahun yang lalu
-
0 komentar:
Posting Komentar