Senin, 30 Januari 2012

Warga Desa Kedungmutih Demak, Harapkan Lapangan Bola

Lapangan bola seadanya perlu pembenahan


Demak – Warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak saat ini sangat mendambakan adanya lapangan yang dapat digunakan untuk segala aktifitas masyarakat utamanya untuk olah raga dan juga kegiatan lain. Ketiadaan lapangan itulah maka aktifitas olah raga khususnya sepak bola menggunakan ruangan kosong seperti halaman sekolah, halaman kantor desa bahkan banyak pula yang menggunakan jalan umum . Rintisan pembuatan lapangan sudah dilaksanakan dua tahun yang lalu dengan memanfaatkan lambiran atau bantaran sungaiSWD II . Namun karena kekurangan biaya atau entah karena apa program pembuatan lapangan itu mangkrak sampai sekarang.
“ Kalau dihitung biaya yang kita keluarkan untuk pembuatan lapangan itu sudah
banyak sekali selain dibantu dari beberapa sekolah saya juga mengeluarkan uang dari kantong saya sendiri . Nanti saya hitungkan berapa persis uang uang masuk dalam pembuatan lapangan ini “, ujar Hamdan Kepala Desa Kedungmutih pada lokal.detik.com belum lama ini.
Dikatakan , lapangan yang menggunakan tanah PU pengairan ini mestinya dengan biaya tersebut harus sudah jadi dengan baik . Sehingga anak-anak sekolah atau remaja bisa menggunkan untuk tempat bermain khususnya sepak bola , selain itu pula untuk acara-acara tertentu bisa memanfaatkan lapangan ini . Namun entah karena apa sampai saat ini lapangan yang didambakan oleh para remaja pecinta sepak bola ini belum terealisasi sampai sekarang . Memang kondisi lapangan sudah ada namun ditempai bermain sepak bola masih sangat riskan , selain tanahnya tidak rata juga belum ada rumput yang menghijau.
“ Ok kita siap jika seluruh elemen warga , utamanya remaja pecinta sepak bola untuk berembug bersama agar lapangan yang kita harapkan bersama dapat segera diselesaikan “, ujar Hamdan
Sementara itu Ulin Nasrullah wakil remaja Kedungmutih pencinta bola , berharap lapangan bola desa Kedungmutih segera diselesaikan agar antusiasme remaja pecinta bola bisa tersalurkan dengan baik. Tidak adanya lapangan bola itulah maka sebagian remaja menggunakan lapangan desa tetangga untuk berlatih , namun kadang-kadang gagal karena lapangan sudah ada yang menggunakannya.
Oleh karena itu dia mengharapkan adanya rembug bersama untuk membicarakan penyelesaian lapangan bola itu . Misalnya dengan mendatangkan elemen masyarakat yang berkepentingan sekali dengan penyelesaian lapangan bola itu . Selain aparat desa , fihak sekolah, tokoh masyarakat utamanya pemuda diajak untuk berdiskusi dan berembug bersama demi selesainya pembangunan lapangan bola itu.
“ Kita yakin dengan adanya rembug itu lapangan bola yang terkatung-katung pembangunannya ini dapat diselesaikan dan segera dapat dipergunakan untuk olah raga bersama”, ujar Ulin yang senang sepak bola. (FM)
Print Friendly and PDF

0 komentar:

Entri Populer

Daftar Blog Saya